Selasa, 14 Juni 2011

Game Asyik nih coy...Ngasah pikiran kita,,,untuk download klik aja yang di bawah,,,

http://www.ziddu.com/download/15347858/QuizParampaa1.exe.html


Kita namai aja Game Ini dengan PARAMPA
ingat cuy,  mainkanlah game yang bermanfaat,,,!!!

Senin, 06 Juni 2011

Hidup Adalah Suatu Pilihan

 ASSALAMU'ALAIKUM..WRWB.

Hidup di dunia ini tidaklah seindah kehidupan akhirat nanti. Karena dalam kehidupan di dunia teramat banyak hal-hal yang akan menjadi tantangan dan tantangan itu dapat berujung pada keharusan kita untuk memilih dan mengambil keputusan tentang pilihan yang benar-benar datang dari dalam diri dan pikiran kita. Tidak jarang manusia yang down karena salah dalam memilih sesuatu hal yang genting dalam hidupnya. Butuh pemikiran yang panjang untuk menetapkan suatu pilihan. Jangan sampai pilihan kita tersebut menjadikan sakit yang panjang bagi diri kita sendiri dan juga bagi orang lain, karena suatu pilihan yang tepat bagi kita belum tentu orang lain senang dengan pilihan kita itu.

Suatu hari kita akan dituntut ntuk memilih dan menetapkan pilihan itu. Sebagai contoh dapat di lihat dalam hal memilih pasangan hidup. Masalah dalam hal ini terdapat pada wanitanya, bukan pada laki-lakinya. mengapa demikian? jawabnya adalah karena wanita dalam masalah perkawinan umur sangatlah diperhitungkan. dalam usia 25 tahun ke atas seorang wanita sudah selayaknya untuk melakukan pernikahan, sedangkan bagi laki-laki usi perkawinan tidaklah terlalu diperhitungkan. dalam usia 30 tahun seorang laki-laki masih bisa menikah. Kematamgan dan kemapanan bagi seorang laki-laki sangatlah diperhitungkan dalam suatu pernikahan, karena seorang laki-laki akan menjadi tulang punggung bagi keluarga dalam segala hal. misalnya dalam segi materi. Tidak mungkin suami akan meminta uang dari istri untuk kebutuhan keluarga, karen itu merupakan tanggung jawab dari seorang suami.
Nah, kalau demikian faktanya, disitulah seorang laki-laki harus memilih pasangan hidupnya untuk menempu bahtera rumah tangga. Sebagai contoh dapat dilihat dari masalah lamanya waktu antara sorang laki-laki dan wanita dalam menjalin hubungan, sebut saja hubungan itu dengan na "berpacaran".Dalam berpacaran seorang laki-laki cendrung memiliki kesamaan dalam segi usia. Masalahnya terdapat pada masa depan hubungan mereka jika memang mereka telah sepakat akan melanjutkan hubungan itu ke jenjang pernikahan nantinya.

Mereka sama-sama menjalani perkuliahan untuk masa depan nantinya. Namun apa yang terjadi? Wanita telah dahulu mendapatkan gelar Sarjana di bandingkan dengan laki-lakinya. Sementara laki-laki masih dalam proses penyelesaian. Sementara itu pihak wanitanya sudah memiliki perkerjan dan mampu membiayai kebutuhannya sendiri. Dalam usia yang dalam 24 tahun, seorang wanita sudah pantas untuk melakakukan pernikahan, sementara komitmen yang mereka buat dalam berpacaran adalah akan mengarungi bahtera rumah tangga. Dan semua itu hanyalah mimpi bagi mereka, karena laki-laki belum mapan dan belum ada pnghasilan. Jangankan untuk membiayai rumah tangga nantinya, biaya pribadi dirinya (laki-laki) masih mengharapkan dan menampung dari hasil keringat orang tuanya. 

 Nah, disinilah masalah akan timbul. Laki-laki harus memilih suatu hal yang sangat menyakitkan bagi dirinya. Kenapa tidak, setelah bertahun-tahun menjalin hubungan dan telah membuat komitmen untuk masa depan dengan si wanita, ternyata keadaanlah yang menjadikan segalanya berubah meskipun untuk sementara waktu. Laki-laki hanya berharap untuk cepat menyelesaikan perkuliahan dan mendapatkan penghasilan yang layak dari jerih payahnya di bangku perkuliahan. Itupun bisa tercapai jika setelah mendapatkan gelar Sarjana si laki-laki langsung mendapatkan pekerjaan layaknya seperti si wanita. 

Kalau keadaanya seperti yang dijelaskan di atas, maka antara laki-laki dan wanita tersebut akan diguncang oleh masalah yang sangat besar dan sulit untuk diambil suatu keputusan. Di sinilah akan timbul suatu pilihan dan pilihan itu harus di ambil salah satunya demi masa depan antara keduanya, terutama bagi pihak wanitanya. Pilihan tersebut adalah melanjutkan hubungan dengan ketidak pastian masa depan atau mengakhirinya dengan cara baik-baik.

Di sinilah peran mental dan pengertian harus ditonjolkan demi masa depan. Jika wanita menunggu si laki-laki yang masih dalam proses perkuliahan sementara wanita sudah bekerja, maka wanita berada dalam ketidak pastian demi masa depan wanita tersebut. Sememtara itu jika hubungan diakhiri, hati akan menjadi rumit dan ujung-unjungnya down dalam hidup. Sebaiknya diambil suatu keputusan dan dalam keputusan tersebut hendaklah dengan kata sepakat dari kedua belah pihak. 

Namun meskipun demikian, hubungan yang telah terjalin dengan begitu dekat, jangan sampai menjadi dendam dalam kehidupan jika memang antara laki-laki dan wanita tersebut tidak bisa bersatu dalam rumah tangga seperti yang di rencanakan dahulunya.

Semoga kisah ini bermanfaat.  Oh ya,,,saya sarankan pada pembaca semua..janganlah memilih pasangan untuk berpacaran jika pebaca seusia denganya,,saran ini hanya ntuk berjaga-jaga agar hal yng di kisahkan di atas tidak terjadi dalam kehidupan sahabat pembaca semua,,amin,,,^_^...